HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN TINGKAT STRES KELUARGA DALAM MERAWAT PASIEN SKIZOFRENIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GAMPING 2 KABUPATEN SLEMAN
DOI:
https://doi.org/10.53345/bimiki.v8i2.127Keywords:
Dukungan sosial, tingkat stres keluarga, skizofreniaAbstract
Latar Belakang: Skizofrenia merupakan gangguan yang mempengaruhi otak dan menyebabkan timbulnya pikiran emosi, persepsi, gerakan dan prilaku yang terganggu ditandai dengan halusinasi. Anggota keluarga yang menderita skizofrenia tidak hanya menyebabkan ketergantungan saja pada keluarga, akan tetapi berdampak pada stres keluarga yang merawat dan mengurus semua kebutuhan pasien skizofrenia, sehingga dukungan sosial dari keluarga sangat dibutuhkan untuk kesembuhan pasien, jika keluarga mengalami stres maka dukungan sosial yang diberikan keluarga terhadap pasien akan kurang efektif..
Tujuan Penelitian: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial dengan tingkat stres keluarga dalam merawat pasien skizofrenia di Wilayah kerja Puskesmas Gamping 2 Kabupaten Sleman.
Metode Penelitian: Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan deskriptif analitik menggunakan rancangan cross sectional. Teknik pengambilan sampel yang digunakan teknik purposive sampling. Populasi penelitian sebanyak 80 pasien yang mengalami skizofrenia yang ada di Wilayah kerja Puskesmas Gamping 2. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 67 responden. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner dukungan sosial dan kuesioner tingkat stres Uji statistik yang digunakan yaitu Kendall Tau.
Hasil: Dukungan sosial termasuk kategori sedang mayoritas 33 responden (49,3). Tingkat stres yang dialami keluarga termasuk dalam kategori sedang mayoritas 39 responden (58,2). Hasil analisis dengan uji Kendall Tau menunjukan tidak ada hubungan dukungan sosial dengan tingkat stres keluarga dalam merawat pasien skizofrenia (0,292 > 0,05).
Kesimpulan: Tidak ada hubungan dukungan sosial dengan tingkat stres keluarga dalam merawat pasien skizofrenia di wilayah kerja Puskesmas Gamping 2 Kabupaten Sleman