PREVALENSI DAN ANALISIS FAKTOR RISIKO HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NANGGALO PADANG
DOI:
https://doi.org/10.53345/bimiki.v9i1.185Keywords:
Faktor risiko, hipertensi, prevalensi.Abstract
ABSTRAK
Pendahuluan: Hipertensi disebut sebagai "silent killer" artinya dapat menyebabkan kematian secara diam-diam. Hanya melalui pengukuranlah deteksi dapat dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi hipertensi dan faktor-faktor yang mempengaruhi hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Nanggalo, Padang.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan pada masyarakat usia > 18 tahun di wilayah Kerja Puskemas Nanggalo dengan sampel sebanyak 438 responden.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi hipertensi di masyarakat Wilayah Kerja Nanggalo tahun 2019 sebesar 13,7 yang terdiri dari 10,7% hipertensi stage 1 dan 3% hipertensi stage 2. Sedangkan 19,2% responden sudah memasuki tahap pra hipertensi. Responden paling banyak pada usia produktif yaitu pada rentang usia 18-50 tahun; responden antara laki-laki dan perempuan jumlahnya hampir sama; sebagian besar memiliki status gizi (IMT) normal (64,2%), sebagian besar responden beraktivitas fisik secara rutin (77,9%); sebagian besar responden tidak merokok (61%); dan konsumsi makanan tinggi lemak jenuh dan rendah lemak jenuh hampir sama.
Kesimpulan: Ada hubungan yang signifikan antara usia, berat badan (IMT) dan aktivitas fisik dengan kejadian hipertensi. Serta tidak ada hubungan yang signifikan antara jenis kelamin, kebiasaan merokok, dan makan makanan berlemak jenuh dengan kejadian hipertensi. Hasil penelitian ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran responden terhadap faktor-faktor risiko hipertensi.
Kata kunci: Faktor risiko, hipertensi, prevalensi.
ABSTRACT
Introduction: Hypertension is called the "silent killer" which means it can cause death silently. Therefore, detection can only be done through measurement. This study aims to determine the prevalence of hypertension and the risk factors that influence hypertension in the working area of the Nanggalo Community Health Center, Padang.
Methods: This study used an analytic survey method with a cross sectional approach. The research was conducted on people aged> 18 years in the working area of Puskemas Nanggalo with 438 respondents as a sample.
Result: The results showed that the proportion of hypertension in Nanggalo Work Area was 13.7 consisting of 10.7% stage 1 hypertension and 3% stage 2 hypertension. While 19.2% of respondents had entered the pre hypertension stage. Most respondents are in productive age, namely in the age range 18-50 years; the number of respondents between men and women is almost the same; most of them had normal nutritional status (BMI) (64.2%), most of the respondents had regular physical activity (77.9%); most of the respondents do not smoke (61%); and consumption of foods high in saturated fat and low in saturated fat is about the same.
Conclusion: There is a significant relationship between age, body weight (BMI) and physical activity with the incidence of hypertension. And there is no significant relationship between gender, smoking habits, and eating saturated fatty foods with the incidence of hypertension. The results of this study are expected to be able to increase respondents' awareness of risk factors for hypertension.
Keywords: Hypertension, prevalence, risk factor